Kalau dengar kata SEO, mungkin yang terbayang cuma “optimasi biar website muncul di Google”. Padahal, SEO itu luas banget dan punya banyak “cabang” dengan fokus kerja yang berbeda-beda.
Nah, kalau kamu belum familiar sama gambaran besarnya, coba dulu baca panduan lengkap apa itu SEO yang membahas pengertian, manfaat, dan cara kerjanya. Dengan begitu, pas lanjut baca artikel ini, kamu sudah punya pondasi yang kuat untuk memahami setiap jenis SEO yang akan kita bahas.
Bayangin kayak buka usaha kafe. Ada yang fokus bikin interior instagramable, ada yang lebih mengutamakan rasa kopi, ada juga yang rajin bikin promo di media sosial. Semua strategi itu bagus, tapi hasilnya akan jauh lebih terasa kalau kamu tahu mau fokus di mana dulu.
Nah, kali ini kita bakal kupas tuntas jenis-jenis SEO yang perlu kamu tahu, lengkap dengan penjelasan singkat dan contoh penerapannya. Tujuannya biar kamu nggak bingung lagi mau mulai dari mana, dan strategi yang dipilih bisa tepat sasaran.
1. SEO On-Page
Kalau diibaratkan rumah, SEO On-Page itu seperti merapikan bagian dalam rumah kamu supaya nyaman dikunjungi tamu. Di dunia website, “tamu” ini adalah pengunjung dan Google. Jadi, semua yang ada di dalam halaman website, mulai dari konten sampai struktur, harus tertata rapi.
Fokus utama SEO On-Page biasanya mencakup:
- Konten berkualitas, relevan dengan topik, menjawab kebutuhan pengunjung, dan menggunakan kata kunci yang pas.
- Struktur heading yang jelas, H1 untuk judul utama, H2 dan H3 untuk subjudul, supaya Google mudah membaca hierarki informasi.
- Meta tag, judul dan deskripsi yang muncul di hasil pencarian, harus menarik dan menggambarkan isi halaman.
- Internal link, menghubungkan antar halaman di website kamu, seperti pintu-pintu penghubung antar ruangan.
- Optimasi gambar, ukuran yang ringan, punya teks alternatif (alt text) yang sesuai.
Contoh penerapan:
Misalnya kamu punya artikel “Resep Kopi Susu Kekinian”, pastikan kata kuncinya muncul di judul, beberapa kali di konten (secara alami), ada gambar kopi susu dengan alt text “kopi susu kekinian”, dan kasih tautan ke artikel lain seperti “Peralatan Membuat Kopi di Rumah”.
2. SEO Off-Page
Kalau SEO On-Page itu fokus di “rumah” kamu sendiri, SEO Off-Page itu ibarat membangun reputasi di lingkungan sekitar. Jadi, ini soal bagaimana orang lain, dan situs lain, melihat website kamu. Semakin banyak yang merekomendasikan dan membicarakan, semakin besar juga peluang Google menganggap situs kamu terpercaya.
Fokus utama SEO Off-Page biasanya mencakup:
- Backlink berkualitas, tautan dari situs lain yang relevan dan punya reputasi baik.
- Brand mention, penyebutan nama brand atau website kamu di media online, meski tanpa link.
- Media sosial & promosi konten, membagikan artikel di platform sosial untuk memperluas jangkauan.
- Kolaborasi & guest post, menulis di website orang lain untuk memperkenalkan brand kamu ke audiens baru.
Contoh penerapan:
Misalnya kamu punya blog tentang kopi, lalu sebuah portal kuliner terkenal menulis artikel “10 Kafe Terbaik di Jakarta” dan mencantumkan link ke website kamu. Itu sinyal positif buat Google bahwa situs kamu relevan dan terpercaya di niche tersebut.
3. Technical SEO
Kalau ini ibarat memastikan pondasi rumah kamu kuat dan jalannya mudah diakses tamu. Walaupun nggak kelihatan langsung oleh pengunjung, bagian teknis ini penting banget karena mempengaruhi bagaimana Google merayapi (crawl) dan memahami website kamu.
Fokus utama Technical SEO biasanya mencakup:
- Kecepatan website, halaman yang lambat bikin pengunjung kabur dan Google juga kurang suka.
- Mobile-friendly, tampilan website yang nyaman di layar HP, tablet, maupun desktop.
- Struktur URL rapi, singkat, jelas, dan mengandung kata kunci.
- Sitemap & robots.txt, peta jalan untuk memandu bot Google menemukan konten kamu.
- Keamanan (HTTPS), sertifikat SSL untuk menjaga data pengguna dan meningkatkan kepercayaan.
Contoh penerapan:
Kalau website kopi kamu butuh 8 detik buat dibuka di HP, itu terlalu lama. Solusinya bisa dengan mengompres gambar, menggunakan hosting yang cepat, dan meminimalkan kode yang nggak perlu.
4. Local SEO
Kalau bisnis kamu punya lokasi fisik atau melayani area tertentu, Local SEO ini wajib hukumnya. Bayangin ada orang di dekat lokasi kamu yang nyari “kedai kopi terdekat” di Google. Nah, Local SEO memastikan bisnis kamu muncul di hasil pencarian lokal, lengkap dengan peta, jam buka, dan ulasan pelanggan.
Fokus utama Local SEO biasanya mencakup:
- Google Business Profile (GBP), mengisi profil bisnis di Google dengan informasi yang lengkap dan akurat.
- Ulasan pelanggan, makin banyak ulasan positif, makin meyakinkan calon pelanggan.
- Local citation, mencantumkan nama, alamat, dan nomor telepon di direktori bisnis lokal atau media online.
- Konten lokal, artikel atau halaman yang membahas topik sesuai wilayah target.
Contoh penerapan:
Misalnya kamu punya kedai kopi di Bandung. Dengan Local SEO, saat orang mencari “kopi susu enak di Bandung”, bisnis kamu bisa muncul di Google Maps lengkap dengan foto, ulasan bintang 5, dan petunjuk arah.
Bagaimana Memilih Jenis SEO yang Tepat
Setelah tahu ada empat jenis SEO utama, On-Page, Off-Page, Technical, dan Local SEO, pertanyaan berikutnya yang muncul biasanya: “Terus, saya harus mulai dari yang mana dulu?” Jawabannya tergantung dari tujuan dan kondisi website kamu saat ini.
Tips memilih:
- Lihat tujuan bisnismu
- Kalau targetnya membangun brand awareness lewat konten, mulai dari SEO On-Page.
- Kalau ingin memperluas jangkauan dan membangun reputasi, fokus juga di SEO Off-Page.
- Periksa kondisi teknis website
- Kalau websitenya lambat, error, atau nggak mobile-friendly, beresin dulu Technical SEO sebelum yang lain.
- Sesuaikan dengan target pasar
- Kalau bisnis punya toko fisik atau target area tertentu, Local SEO wajib masuk prioritas.
- Gabungkan secara bertahap
- Nggak ada aturan yang bilang kamu cuma boleh pilih satu. Strategi yang efektif biasanya menggabungkan beberapa jenis sekaligus, tapi dikerjakan dengan urutan yang tepat.
Contoh penerapan:
Misalnya kamu punya kedai kopi di Bandung yang baru bikin website. Langkah pertama, pastikan websitenya rapi dan cepat (Technical SEO), lalu isi dengan konten menarik (On-Page SEO). Setelah itu, buat profil Google Business dan kumpulkan ulasan (Local SEO), sambil mulai membangun backlink dari media kuliner lokal (Off-Page SEO).
Kesimpulan
Sekarang kamu sudah kenal empat jenis SEO utama: On-Page, Off-Page, Technical, dan Local SEO. Masing-masing punya peran penting, dan hasil terbaik biasanya datang dari kombinasi yang tepat, bukan cuma mengandalkan satu jenis saja.
Intinya, SEO itu bukan sekadar “bikin website muncul di Google”, tapi bagaimana membuat website kamu terlihat, dipercaya, dan relevan bagi audiens yang tepat. Mulailah dari yang paling mendesak sesuai kondisi bisnismu, lalu kembangkan strategi secara bertahap.
Kalau kamu mau memahami gambaran besarnya dari nol sampai paham, kamu bisa baca artikel aku Apa Itu SEO?, di sana semua konsep dasarnya dijelaskan dengan lebih lengkap dan menyeluruh, supaya langkah optimasi kamu punya pondasi yang kuat.