Kalau kamu pernah baca artikel tentang SEO, kemungkinan besar isinya mirip, yaitu: riset keyword, optimasi halaman, bangun backlink, dan seterusnya. Tapi… pernah nggak sih kamu mikir, “Apakah strategi itu berlaku buat semua jenis bisnis?”
Nah, di sinilah banyak orang sering salah langkah. SEO itu bukan resep instan yang bisa dipakai sama untuk semua orang.
SEO untuk toko online jelas beda dengan SEO untuk restoran, klinik, atau startup teknologi. Setiap bisnis punya karakter, target audiens, dan cara konversi yang berbeda, dan itu berarti pendekatan SEO-nya juga harus disesuaikan.
Kali ini kita akan memahami cara menyesuaikan strategi SEO berdasarkan jenis bisnis yang kamu jalankan. Kita bakal bahas kenapa SEO nggak bisa disamaratakan, fondasi yang berlaku untuk semua jenis usaha, sampai contoh strategi spesifik buat berbagai sektor, mulai dari e-commerce, jasa, restoran, sampai portal berita.
Kenapa Strategi SEO Nggak Bisa Disamaratakan?
Banyak penilik bisnis yang berpikir, selama sudah pakai SEO, hasilnya pasti sama, traffic naik, ranking bagus, penjualan meningkat. Padahal kenyataannya, pendekatan SEO yang berhasil di satu bisnis belum tentu cocok di bisnis lain.
Misalnya, restoran lokal fokusnya tentu berbeda dengan toko online besar atau startup teknologi. Restoran butuh tampil di Google Maps dan dapat ulasan positif, sementara e-commerce lebih butuh optimasi struktur produk dan halaman kategori.
Begitu juga dengan media berita yang harus cepat terindeks Google, berbeda jauh dengan bisnis jasa yang mengandalkan halaman layanan dan kepercayaan pelanggan. Intinya, setiap jenis bisnis punya:
- Target audiens berbeda → cara orang mencari informasinya juga beda.
- Tujuan konversi berbeda → ada yang ingin traffic, ada yang ingin booking, ada juga yang ingin brand awareness.
- Kebutuhan teknis berbeda → dari struktur situs, jenis konten, sampai strategi backlink.
SEO itu mirip seperti strategi pemasaran di dunia nyata. Bahan dasarnya sama, riset, konten dan promosi, tapi “bumbunya” harus disesuaikan dengan selera pasar masing-masing.
Dasar Umum Strategi SEO yang Berlaku untuk Semua Bisnis
Sebelum masuk ke strategi khusus per jenis bisnis, penting banget buat pahami dulu fondasi dasarnya. Nah, dalam SEO, ada beberapa hal fundamental yang berlaku di semua industri, besar atau kecil.
1. Optimasi Teknis (Technical SEO)
Technical SEO memastikan website kamu bisa di-crawl dan dipahami dengan baik oleh Google. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan:
- Kecepatan loading halaman: pengunjung (dan Google) nggak suka halaman lemot.
- Mobile-friendly: pastikan tampilan website nyaman di HP, karena sebagian besar pengguna datang dari mobile.
- Struktur URL dan sitemap: bantu Google memahami hierarki kontenmu.
- Indexing & keamanan (HTTPS): tanpa ini, peluang muncul di hasil pencarian jadi kecil.
Teknis mungkin kedengarannya “dingin”, tapi justru ini pondasi agar semua kerja keras di konten dan backlink nggak sia-sia.
2. Optimasi Konten (On-Page SEO)
Di sinilah kamu mulai main di wilayah yang paling kelihatan oleh pengguna. Optimasi SEO On-Page kuncinya adalah bikin konten yang nyambung antara kebutuhan pengguna dan sinyal SEO. Beberapa hal penting:
- Riset keyword: cari tahu kata apa yang dipakai calon pelanggan saat mencari solusi.
- Struktur heading yang jelas: bantu pembaca (dan Google) memahami isi artikel.
- Meta title & description: bikin orang tertarik ngeklik dari hasil pencarian.
- Internal linking: hubungkan antar halaman biar pembaca betah dan Google ngerti konteks situsmu.
Konten yang bagus itu bukan cuma yang “SEO-friendly”, tapi juga yang user-friendly.
3. Popularitas & Kredibilitas (Off-Page SEO)
Kalau ibarat dunia nyata, SEO Off-Page seperti reputasi bisnismu di luar sana. Google menilai seberapa banyak orang lain yang “ngomongin” atau “ngerekomendasiin” situsmu. Cara meningkatkannya:
- Backlink dari situs relevan dan berkualitas.
- Aktivitas di media sosial yang bantu membangun awareness.
- Review atau testimoni positif di platform luar.
Semakin tinggi reputasi website kamu di mata pengguna lain, semakin besar pula kepercayaan Google.
4. Pengalaman & Kepercayaan (E-E-A-T)
Google makin pintar menilai siapa yang ngomong, bukan cuma apa yang dikatakan.
E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) jadi tolok ukur utama:
- Experience: punya pengalaman nyata di bidang yang dibahas.
- Expertise: menunjukkan keahlian profesional lewat konten yang akurat.
- Authoritativeness: situsmu dikenal dan diakui di niche tersebut.
- Trustworthiness: informasi bisa dipercaya, misalnya lewat sumber jelas dan tampilan situs yang aman.
Dengan kata lain, Google ingin menampilkan konten dari orang yang tahu apa yang dia bicarakan.
Cara Menentukan Strategi SEO Berdasarkan Jenis Bisnis
Setelah tahu fondasi utamanya, sekarang saatnya masuk ke bagian paling menarik, gimana cara menyesuaikan strategi SEO dengan jenis bisnis yang kamu jalankan.
Setiap bisnis punya karakter, audiens, dan tujuan yang berbeda, jadi arah optimasinya juga perlu disesuaikan.
Bagian ini akan bantu kamu lihat gambaran besar dari masing-masing kategori bisnis, lengkap dengan fokus utama yang perlu diperhatikan.
1. E-Commerce & Retail
Bisnis berbasis produk biasanya bersaing di kata kunci yang padat dan kompetitif.
Fokus utama:
- Optimasi struktur produk dan kategori.
- Gunakan rich snippets (harga, stok, rating) untuk tampil menonjol di SERP.
- Maksimalkan ulasan pelanggan dan konten user-generated.
- Riset keyword transaksional seperti “beli”, “harga”, “promo”, dll.
2. Media & Konten
Website media atau blog sangat bergantung pada kecepatan dan konsistensi publikasi.
Fokus utama:
- Pastikan artikel cepat terindeks Google.
- Bangun topical authority lewat konten tematik dan saling terhubung.
- Gunakan headline yang kuat dan SEO-friendly tanpa clickbait berlebihan.
- Perhatikan freshness, konten lama perlu diupdate berkala.
3. Bisnis Jasa & Sewa
Bisnis berbasis layanan bergantung pada kepercayaan dan pencarian lokal.
Fokus utama:
- Optimasi halaman layanan secara detail (termasuk testimoni dan CTA jelas).
- Gunakan Google Business Profile dan bangun review pelanggan.
- Targetkan keyword dengan lokasi (contoh: “rental mobil Bali”).
- Buat konten blog edukatif yang memperkuat keahlianmu.
4. Makanan & Hospitality
Bisnis di bidang ini butuh visibilitas tinggi di pencarian lokal dan Google Maps.
Fokus utama:
- Optimasi profil Google Maps dan pastikan NAP (nama, alamat, telepon) konsisten.
- Gunakan foto dan video berkualitas tinggi.
- Dorong pelanggan untuk meninggalkan ulasan positif.
- Sertakan menu, harga, dan jam buka secara jelas di situsmu.
5. Properti & Real Estate
Persaingan tinggi dan keyword yang spesifik jadi tantangan utama di sektor ini.
Fokus utama:
- Gunakan long-tail keyword berbasis lokasi (contoh: “rumah dijual di Bandung Timur”).
- Optimasi halaman listing dengan deskripsi unik dan schema markup.
- Bangun blog seputar tips properti, investasi, dan gaya hidup.
- Pastikan gambar properti dioptimasi (ukuran, alt text, kualitas).
6. Kesehatan & Layanan Profesional
Kategori ini termasuk dalam topik YMYL (Your Money or Your Life), jadi Google sangat ketat menilai kualitas dan kepercayaannya.
Fokus utama:
- Tunjukkan kredibilitas profesional (profil dokter, izin praktik, sertifikasi).
- Hindari klaim medis tanpa sumber valid.
- Pastikan halaman kontak dan kebijakan privasi jelas.
- Gunakan bahasa yang mudah dipahami pasien.
7. Pendidikan & Pelatihan
Fokus utama:
- Gunakan keyword edukatif (“kursus digital marketing online”, “biaya sekolah internasional”).
- Optimasi halaman pendaftaran dan testimoni alumni.
- Gunakan schema untuk event, kursus, atau review.
- Buat konten blog seputar tips belajar dan dunia pendidikan.
8. Lokal & Bisnis Offline
Bisnis seperti barbershop, bengkel, atau toko retail fisik mengandalkan pencarian lokal.
Fokus utama:
- Optimasi Google Business Profile dan pastikan lokasi mudah ditemukan di Maps.
- Gunakan keyword “near me” atau berbasis wilayah.
- Upload foto asli tempat usaha dan ulasan pelanggan.
- Gunakan media sosial untuk memperkuat reputasi lokal.
9. Bisnis Digital & Startup
Bisnis modern yang sering bermain di ranah teknologi dan inovasi.
Fokus utama:
- Bangun awareness lewat konten edukatif (blog, whitepaper, studi kasus).
- Gunakan landing page untuk tiap fitur atau layanan.
- Optimasi keyword informasional dan brand keyword.
- Bangun reputasi lewat publikasi media dan backlink otoritatif.
Tips Praktis Memilih Strategi SEO yang Tepat
Setelah tahu karakter tiap jenis bisnis, pertanyaannya sekarang, gimana cara menentukan strategi SEO yang paling cocok buat bisnismu sendiri?
Karena meskipun semua prinsip dasarnya sama, tiap bisnis tetap perlu prioritas dan arah kerja yang berbeda. Nah, biar nggak bingung, berikut beberapa tips sederhana tapi penting buat nentuin langkah SEO yang paling efektif:
1. Kenali Tujuan Bisnismu Secara Jelas
Setiap strategi SEO harus dimulai dari goal yang konkret. Apakah kamu mau meningkatkan penjualan? Membangun brand awareness? Atau sekadar memperkuat reputasi online? Misalnya:
- Kalau kamu toko online, maka fokusmu di kata kunci produk dan konversi.
- Kalau kamu bisnis jasa lokal, targetkan keyword + lokasi dan review pelanggan.
- Kalau kamu startup, lebih baik bangun topical authority lewat konten edukatif.
Tanpa arah yang jelas, SEO-mu akan seperti jalan tanpa peta, sibuk, tapi nggak sampai tujuan.
2. Pahami Perilaku Audiens dan Jenis Keyword yang Mereka Gunakan
Setiap segmen audiens punya gaya pencarian yang berbeda. Contohnya:
- Pengguna yang cari “harga sewa mobil di Bali” punya niat beli lebih kuat daripada yang cari “tips liburan di Bali”.
- Sementara yang ketik “apa itu SEO” masih ada di tahap edukasi awal.
Dengan memahami search intent audiens, kamu bisa tahu kapan harus buat konten informatif, kapan jualan, dan kapan membangun kepercayaan.
3. Evaluasi Kondisi Website dan Sumber Daya
Sebelum melangkah jauh, lihat dulu kondisi “mesin” yang kamu punya:
- Apakah website-mu cepat dan mobile-friendly?
- Apakah tim kamu punya waktu buat update konten rutin?
- Apakah sudah ada sumber daya untuk bangun backlink atau citra brand?
SEO yang bagus itu bukan cuma tentang apa yang harus dilakukan, tapi juga apa yang realistis dilakukan.
4. Fokus ke Data, Bukan Sekadar Tren
Tren SEO bisa berubah, tapi data nggak pernah bohong. Gunakan alat seperti Google Analytics, Search Console, atau Ahrefs untuk melihat:
- Keyword mana yang paling menghasilkan trafik & konversi.
- Halaman mana yang performanya naik/turun.
- Backlink mana yang benar-benar memberikan efek.
Dari situ kamu bisa tahu mana strategi yang perlu dilanjutkan, dan mana yang harus dirombak.
5. Jangan Takut Bereksperimen
SEO bukan rumus tetap. Kadang hasil terbaik justru datang dari eksperimen kecil yang kamu lakukan sendiri. Coba A/B testing di meta title, ubah struktur konten, atau buat halaman baru dengan pendekatan berbeda. Selama kamu tetap memantau datanya, setiap percobaan akan jadi pelajaran berharga.
Studi Kasus: Perbedaan Strategi SEO di Dua Jenis Bisnis
Biar lebih kebayang gimana teori di atas bekerja di dunia nyata, yuk kita lihat dua contoh sederhana, satu bisnis lokal dan satu bisnis digital. Dari sini kamu bakal lihat kalau pendekatan SEO yang berhasil di satu sisi, belum tentu efektif di sisi lain.
1. Restoran Lokal di Bali
Tujuan utama: Mendapat lebih banyak pelanggan yang datang langsung ke lokasi.
Karakter audiens: Orang yang mencari tempat makan di sekitar lokasi (niatnya tinggi, keputusan cepat).
Fokus strategi:
- Optimasi Google Business Profile dengan foto, jam buka, dan ulasan pelanggan.
- Gunakan keyword lokal seperti “restoran seafood di Jimbaran” atau “tempat makan keluarga di Bali”.
- Bangun backlink dari portal wisata lokal dan direktori kuliner.
- Dorong pelanggan untuk meninggalkan review bintang 5 di Google Maps.
Hasil yang diharapkan:
Peningkatan kunjungan dari pencarian lokal dan muncul di hasil “near me”.
2. Startup SaaS (Software as a Service)
Tujuan utama: Menarik calon pengguna baru dan membangun awareness.
Karakter audiens: Profesional atau bisnis yang mencari solusi digital (butuh edukasi sebelum membeli).
Fokus strategi:
- Buat konten edukatif seperti blog, e-book, dan studi kasus.
- Optimasi keyword informasional seperti “cara meningkatkan produktivitas tim” atau “software manajemen proyek terbaik”.
- Bangun topical authority dengan membuat cluster konten yang saling terhubung.
- Lakukan content marketing outreach untuk dapat backlink dari media teknologi.
Hasil yang diharapkan:
Lebih banyak traffic organik yang berkualitas, awareness brand meningkat, dan konversi dari trial ke pengguna berbayar naik.
Dua contoh di atas nunjukin bahwa SEO bukan sekadar soal ranking tinggi, tapi soal strategi yang sesuai dengan tujuan bisnis.
Restoran butuh visibilitas lokal dan review positif, sementara startup butuh edukasi pasar dan membangun otoritas digital.
Penutup
SEO itu bukan sekadar soal siapa yang paling cepat muncul di halaman pertama Google, tapi siapa yang paling paham audiens dan konteks bisnisnya sendiri.
Setiap jenis usaha, entah itu restoran kecil, toko online, startup, atau lembaga pendidikan, punya jalur optimasi yang unik.
Fondasinya memang sama, website sehat secara teknis, konten yang relevan, dan reputasi yang kuat. Tapi arah dan prioritasnya harus disesuaikan dengan tujuan bisnis, cara pelanggan mencari informasi, dan sumber daya yang kamu miliki.
Kalau bisa disimpulkan singkat:
Strategi SEO yang tepat bukan yang paling rumit, tapi yang paling nyambung dengan kebutuhan bisnismu.
Bangun langkah SEO-mu dengan strategi yang relevan, karena ketika strategi dan bisnis berjalan seirama, hasilnya bukan cuma traffic, tapi pertumbuhan yang nyata.

