Broken Link Building: Cara Dapat Backlink dari Link Mati

Jamey

Last Update:

Ilustrasi Broken Link Building

Backlink hampir selalu jadi topik panas dalam dunia SEO. Bukan tanpa alasan, backlink memang bisa jadi salah satu faktor penting yang bikin website dipercaya Google. Nah, masalahnya, banyak strategi link building yang terkesan ribet atau bahkan “memaksa” pemilik website lain buat kasih link. Padahal ada cara yang lebih elegan: mendapatkan backlink dari link yang sudah mati alias broken link building.

Teknik ini menarik karena bukan cuma menguntungkan kita sebagai pemilik website, tapi juga membantu pemilik website lain memperbaiki pengalaman pengunjungnya. Dalam artikel strategi link building, broken link building cuma sempat disinggung sekilas. Nah, sekarang kita akan bahas lebih dalam cara kerja, langkah, hingga tips praktisnya.

Apa Itu Broken Link Building?

Broken link building adalah strategi mendapatkan backlink dengan cara menemukan link mati (broken link) di website orang lain, lalu menawarkan konten milikmu sebagai pengganti link tersebut.

Link mati ini biasanya terjadi karena:

  • Halaman tujuan sudah dihapus.
  • URL berubah tapi nggak diarahkan (redirect).
  • Website lama sudah nggak aktif.

Dengan metode ini, kamu nggak sekadar “minta link”, tapi juga memberi solusi. Pemilik website terbantu karena link rusak di websitenya jadi rapi lagi, sementara kamu dapat kesempatan memperoleh backlink yang relevan.

Kalau dibandingkan dengan strategi link building lain, broken link building punya nilai tambah:

  • Lebih natural, karena kamu benar-benar menawarkan solusi.
  • Win-win situation: pemilik website happy, kamu juga happy.

Kenapa Broken Link Building Efektif?

Kalau dipikir-pikir, kenapa sih teknik ini sering disebut salah satu cara “paling ramah” buat dapat backlink? Jawabannya ada di manfaat yang dirasakan kedua belah pihak.

  1. Bantu pemilik website memperbaiki pengalaman pengunjung
    Link mati bikin pengunjung frustrasi karena halaman yang dicari ternyata error atau hilang. Dengan melaporkannya, kamu membantu mereka menjaga kualitas website.
  2. Backlink jadi lebih natural
    Kamu nggak sekadar “nawarin artikel” supaya ditautkan. Kamu memberi solusi atas masalah nyata (broken link). Alhasil, backlink yang didapat terasa lebih alami dan relevan.
  3. Minim rasa “maksa”
    Banyak strategi link building terasa seperti sales pitch yang kaku. Dengan broken link building, kamu datang sebagai “penolong” alih-alih “peminta link”.
  4. Win-win situation
    Pemilik website terbantu, pengunjungnya senang, dan kamu dapat backlink berkualitas. Semua pihak diuntungkan.

Cara Melakukan Broken Link Building

Ada beberapa langkah praktis yang bisa kamu ikuti. Biar lebih gampang, kita bagi jadi beberapa tahap:

1. Cari Website Relevan di Niche Kamu

Broken link building nggak akan efektif kalau asal pilih website. Fokuslah pada website yang:

  • Masih aktif update.
  • Membahas topik yang relevan dengan niche atau bisnis kamu.
  • Punya reputasi baik di mata Google (misalnya DA/DR cukup tinggi kalau kamu cek pakai Ahrefs atau tool lain).

2. Identifikasi Broken Link (Link Mati)

Setelah punya daftar website target, saatnya cari link yang rusak di dalamnya. Caranya bisa dengan:

  • Menggunakan tools: misalnya Ahrefs (Broken Link Checker), Screaming Frog, atau Check My Links (Chrome extension).
  • Manual check: klik satu per satu (cocok kalau jumlah link nggak terlalu banyak).

3. Siapkan Konten Pengganti yang Relevan

Nah, ini bagian penting. Kamu harus punya konten yang bisa jadi alternatif pengganti link mati tersebut. Ada dua opsi:

  • Gunakan konten yang sudah ada di websitemu kalau relevan.
  • Buat konten baru kalau memang topiknya menarik dan potensial, tapi kamu belum punya.

4. Hubungi Pemilik Website

Saat semua sudah siap, saatnya outreach:

  • Kirim email dengan bahasa sopan dan personal.
  • Sebutkan link mana yang mati, lalu tawarkan kontenmu sebagai pengganti.
  • Jangan pakai template generik yang terkesan massal. Semakin personal, semakin besar kemungkinan diterima.

Tips agar Broken Link Building Lebih Sukses

  1. Jangan Gunakan Email Template Kaku
    Banyak orang gagal karena email mereka terlalu generik, misalnya pakai kalimat “Saya menemukan broken link di website Anda, mohon gantikan dengan link saya.”
    Coba bikin email yang lebih personal: sebut nama penerima, puji artikelnya (asal tulus), lalu baru masuk ke inti masalah.
  2. Fokus pada Relevansi
    Jangan asal tawarin artikel hanya demi dapat link. Pastikan konten yang kamu ajukan benar-benar relevan dengan topik halaman tersebut. Kalau nggak nyambung, biasanya pemilik website malas merespons.
  3. Bangun Hubungan, Bukan Sekadar Transaksi
    Jangan berhenti di satu email saja. Kalau respons bagus, coba lanjutkan komunikasi. Bisa dengan berbagi insight, diskusi topik yang sama, atau sekadar berterima kasih. Hubungan jangka panjang lebih bernilai daripada satu backlink.
  4. Cek Kembali Link yang Sudah Diganti
    Kadang pemilik website bilang “Oke, saya sudah update”, tapi ternyata link belum berubah. Jadi, penting untuk cek ulang setelah beberapa waktu.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

  1. Terlalu Agresif Saat Outreach
    Mengirim email berulang-ulang dalam waktu singkat bisa bikin pemilik website ilfeel. Ingat, mereka juga sibuk. Kalau nggak ada respons, tunggu beberapa hari atau coba follow-up dengan sopan.
  2. Menawarkan Konten yang Nggak Relevan
    Kalau halaman aslinya bahas “tips digital marketing untuk UMKM”, jangan tawarkan artikel tentang “cara membuat website gaming”. Out of context banget. Relevansi adalah kunci.
  3. Mengabaikan Kualitas Konten
    Walaupun link lama sudah mati, bukan berarti pemilik website asal nerima pengganti. Kalau konten yang kamu tawarkan tipis (thin content) atau asal-asalan, kemungkinan besar mereka bakal tolak.
  4. Lupa Follow-up
    Banyak pemilik website kelewat baca email pertama karena inbox penuh. Jadi jangan ragu follow-up sekali lagi dengan nada ramah. Tapi cukup 1–2 kali, jangan sampai dianggap spam.

Penutup

Broken link building bisa jadi salah satu strategi link building yang efektif sekaligus elegan. Teknik ini nggak hanya membantu kamu mendapatkan backlink berkualitas, tapi juga memberi manfaat nyata bagi pemilik website lain dengan memperbaiki link mati di halaman mereka.

Dibandingkan dengan metode lain yang kadang terasa memaksa, broken link building menawarkan pendekatan win-win: website mereka jadi lebih rapi, pengunjung puas, dan kamu mendapatkan backlink yang relevan. Kalau dilakukan dengan cara yang tepat, strategi ini bisa jadi senjata ampuh dalam membangun reputasi website jangka panjang.

Bagikan:

Foto Profile Penulis Blog Jamey.id

Related Post