Istilah-Istilah Dalam Dunia SEO yang Wajib Dikenal Pemula

Jamey

Last Update:

Ilustrasi Istilah-Istilah Dalam Dunia SEO

Kalau kamu baru nyemplung ke dunia SEO, kemungkinan besar kamu bakal sering nemuin istilah-istilah aneh yang bikin kening berkerut. Mulai dari “SERP” yang kedengarannya kayak nama robot, sampai “backlink” yang kalau diartikan mentah-mentah bisa kayak “link balik”.

Masalahnya, istilah ini bukan sekadar gaya-gayaan para praktisi SEO. Semua istilah itu punya arti dan fungsi masing-masing, dan kalau kamu nggak paham, bisa-bisa nyasar waktu baca artikel atau ngobrol sama orang yang udah lebih dulu main di SEO.

Nah, di artikel ini, kita bakal bahas istilah-istilah SEO paling dasar yang wajib kamu kenal. Nggak pakai bahasa teknis yang ribet, tapi tetap jelas dan gampang dimengerti. Anggap aja ini kamus mini SEO yang bisa kamu pakai kapan aja.

Istilah Dasar dalam SEO

  1. SEO (Search Engine Optimization)
    Proses mengoptimasi website supaya mudah ditemukan dan mendapat peringkat bagus di mesin pencari seperti Google. Tujuannya? Biar orang yang butuh produk, jasa, atau informasi kamu bisa nemuin website kamu tanpa harus bayar iklan.
  2. SERP (Search Engine Results Page)
    Halaman hasil pencarian yang muncul setelah kamu mengetik sesuatu di Google. Contohnya, kalau kamu cari “bakso enak di Jakarta”, daftar link yang muncul itu namanya SERP.
  3. Keyword (Kata Kunci)
    Kata atau frasa yang orang ketik di mesin pencari. Misalnya “cara membuat bakso” atau “sepatu lari pria”. Memilih keyword yang tepat itu penting supaya konten kamu nyasar ke orang yang tepat.
  4. Organic Traffic
    Pengunjung yang datang ke website kamu dari hasil pencarian alami (bukan dari iklan). Ini biasanya jadi incaran utama strategi SEO, karena sifatnya gratis dan berkelanjutan.
  5. Ranking (Peringkat)
    Posisi website kamu di SERP untuk kata kunci tertentu. Makin tinggi ranking (apalagi kalau masuk posisi 1–3), makin besar peluang dapat banyak klik.

Istilah Teknis dalam SEO On-Page

  1. Meta Title
    Judul halaman yang muncul di hasil pencarian Google. Ini yang pertama kali dilihat orang sebelum memutuskan klik. Pastikan singkat, jelas, dan mengandung kata kunci utama.
  2. Meta Description
    Deskripsi singkat di bawah meta title di SERP. Fungsinya untuk memberi gambaran isi halaman dan memancing klik. Nggak langsung pengaruh ke ranking, tapi berpengaruh besar ke CTR.
  3. URL / Permalink
    Alamat unik sebuah halaman di website. Contoh: www.namadomain.com/apa-itu-seo. URL yang rapi dan mengandung keyword biasanya lebih disukai pengguna dan mesin pencari.
  4. Heading Tags (H1, H2, H3…)
    Struktur judul dan subjudul di dalam konten. H1 untuk judul utama, H2 untuk subjudul, H3 untuk sub-subjudul, dan seterusnya. Gunanya untuk memudahkan pembaca dan Google memahami struktur konten.
  5. Alt Text (Alternative Text)
    Teks alternatif yang menjelaskan isi gambar. Alt text membantu Google memahami gambar kamu, sekaligus penting untuk aksesibilitas bagi pengguna dengan keterbatasan penglihatan.
  6. Internal Link
    Tautan yang mengarah ke halaman lain di website yang sama. Tujuannya untuk menghubungkan konten, memudahkan navigasi, dan membantu Google memahami hubungan antar halaman.

Istilah Teknis dalam SEO Off-Page

  1. Backlink
    Tautan dari website lain yang mengarah ke website kamu. Google menganggap backlink sebagai “vote” atau rekomendasi, makin berkualitas backlink-nya, makin besar pengaruh positifnya ke ranking.
  2. Domain Authority (DA) / Domain Rating (DR)
    Skor yang menunjukkan reputasi atau otoritas sebuah website di mata mesin pencari. Bukan faktor resmi Google, tapi sering dipakai sebagai acuan untuk menilai kualitas backlink.
  3. Anchor Text
    Teks yang dipakai untuk membuat hyperlink. Misalnya di kalimat “Baca panduan SEO untuk pemula”, teks panduan SEO untuk pemula adalah anchor text yang mengarah ke halaman lain.
  4. Link Building
    Strategi mendapatkan backlink dari website lain. Bisa dilakukan dengan membuat konten berkualitas, kolaborasi, atau teknik lain yang sesuai pedoman Google.

Istilah di Technical SEO

  1. Crawling
    Proses di mana bot mesin pencari (seperti Googlebot) “menjelajah” halaman-halaman website untuk mengumpulkan informasi. Ibaratnya kayak petugas pos yang keliling ngumpulin alamat rumah.
  2. Indexing
    Setelah di-crawl, halaman yang memenuhi syarat akan dimasukkan ke database Google. Kalau halaman belum ter-index, dia nggak akan muncul di hasil pencarian.
  3. Mobile-Friendly
    Desain website yang nyaman dibuka di perangkat mobile. Google sekarang pakai mobile-first indexing, artinya versi mobile website kamu jadi acuan utama.
  4. Page Speed
    Kecepatan halaman website dimuat. Semakin cepat, semakin nyaman bagi pengunjung, dan Google juga kasih nilai plus untuk ini.
  5. Sitemap
    File yang berisi daftar semua halaman penting di website, biasanya dalam format XML. Sitemap membantu Google menemukan dan memahami struktur situs dengan lebih cepat.
  6. Robots.txt
    File yang memberi instruksi ke bot mesin pencari tentang halaman mana yang boleh atau tidak boleh di-crawl. Ibaratnya seperti rambu “boleh masuk” atau “dilarang masuk” untuk robot.

Istilah dalam Analisis & Tracking SEO

  1. Impressions
    Jumlah berapa kali halaman kamu muncul di hasil pencarian, walaupun belum tentu di-klik. Misalnya, artikel kamu muncul 500 kali di SERP, berarti impressions-nya 500.
  2. CTR (Click-Through Rate)
    Persentase orang yang mengklik halaman kamu setelah melihatnya di SERP. Rumusnya: klik ÷ impressions × 100%. CTR tinggi biasanya tanda judul dan deskripsi kamu menarik.
  3. Bounce Rate
    Persentase pengunjung yang langsung meninggalkan website tanpa membuka halaman lain. Bounce rate tinggi bisa berarti pengunjung nggak menemukan yang mereka cari, atau kontennya kurang engaging.
  4. Conversion
    Tindakan yang kamu harapkan pengunjung lakukan, seperti membeli produk, mendaftar newsletter, atau mengunduh file. Di SEO, conversion penting untuk mengukur seberapa efektif trafik yang kamu dapatkan.

Tips Menghafal dan Memahami Istilah SEO

  1. Gunakan Analogi Sehari-hari
    Hubungkan istilah SEO dengan hal yang familiar. Misalnya, backlink bisa diibaratkan seperti rekomendasi dari teman, dan crawling seperti petugas pos yang keliling ngumpulin alamat.
  2. Praktek Langsung di Website
    Nggak perlu nunggu website besar. Kamu bisa coba utak-atik blog pribadi atau website dummy untuk melihat efek setiap istilah dalam praktik nyata.
  3. Buat Catatan atau Cheat Sheet
    Simpan daftar istilah penting di dokumen atau sticky note digital. Jadi kalau ketemu istilah baru, kamu bisa cepat menambahkannya.
  4. Belajar Bertahap
    Nggak semua istilah harus dikuasai sekaligus. Mulai dari yang paling sering muncul, lalu bertahap ke istilah teknis yang lebih dalam.

Penutup

Paham istilah-istilah dasar SEO itu ibarat punya peta sebelum memulai perjalanan. Kamu jadi tahu arah, nggak gampang bingung kalau ketemu istilah teknis, dan bisa lebih percaya diri ngobrol atau membaca materi tentang SEO.

Mulai dari yang sederhana seperti keyword dan SERP, sampai yang agak teknis seperti crawling atau robots.txt, semuanya punya peran penting dalam membuat website lebih mudah ditemukan di Google.

Semakin sering kamu berinteraksi dengan istilah-istilah ini, baik lewat membaca, praktik, atau diskusi, semakin cepat pula kamu menguasainya. Jadi, pelan-pelan aja, dan nikmati proses belajarnya.

Bagikan:

Foto Profile Penulis Blog Jamey.id

Related Post